Kamis, 30 Agustus 2012

Tips - Tips Perawatan Untuk Mobil Anda

"Perawatan AC"
Ya. Bila kita ingin menghidupkan AC mobil, lakukanlah pada saat RPM rendah. Posisi RPM (atau rotation per minute) rendah ada pada saat mesin idle, ketika pedal gas tidak kita injak. Langkah seperti ini perlu kita lakukan bila kita ingin merawat AC. Alasan teknis langkah ini sebenarnya sangat sederhana. Yaitu, untuk menghindari gesekan yang terlalu keras antara pulley dan pressure plate (plat penekan) pada kompresor AC. Pulley dan pressure plate memang menjadi komponen yang sangat penting dalam sistem kerja AC. Pressure plate adalah komponen yang bertugas sebagai penghubung sehingga poros kompresor AC dapat berputar. Tugas sebagai penghubung itu baru bisa dijalankan setelah pressure plate menempel ke pulley. Pressure plate ini akan mendekati (sampai melekat) ke pulley ketika kita menghidupkan AC. Masalahnya, pulley adalah komponen yang selalu berputar selama mesin hidup. Dan, putaran pulley itu berubah-ubah. Kadang cepat, kadang lambat. Tinggi rendahnya putaran pulley tergantung kerja mesin. Pulley akan berputar cepat ketika putaran mesin per menit (RPM) tinggi. Sebaliknya, lambat saat putaran mesin per menit rendah. Dari cara kerja itu kita bisa memperkirakan, kapan waktu yang tepat untuk menempelkan pressure plate ke pulley. Dan kita pun bisa membayangkan apa yang terjadi bila kita menempelkan pressure plate pada saat putarannya sangat kencang. Pada putaran kencang, gesekan antara permukaan pressure plate dan pulley akan sangat keras. Bila kebiasaan ini terus terulang, permukaan gesek dua komponen ini akan cepat aus. Bila sudah terlanjur aus, efek berikutnya cukup merepotkan: tenaga putar mesin tidak dapat diteruskan secara maksimal ke kompresor AC. Teknisi menyebut kondisi ini dengan istilah slip. Ada dua dampak lanjutan yang umumnya pengendara rasakan bila terjadi slip. Pertama, AC terasa kurang dingin. Kedua, terdengar suara berisik pada kompresor AC. Dampak yang membuat kita kurang nyaman, bukan? Karena itu, bila ingin menghidupkan AC, lakukanlah pada saat RPM rendah.


dEteksi BosTer reM

Menginjak pedal rem mestinya tak perlu mengeluarkan tenaga besar. Dengan sedikit tekanan saja cukup membuat pedal rem tertekan dan laju kendaraan terkontrol. Saat ngerem, pedal terasa ringan. Pedal rem yang terasa ringan memang diciptakan demi kenyamanan dalam berkendara. Maka, kita akan sangat terganggu bila pedal rem keras. Seperti yang dialami Tripinto Laksono, pengendara yang tinggal di kawasan Jakarta ini. Pengendara Kijang tahun 1992 ini mengaku, meskipun rem mobilnya pakem (mencengkeram dengan kuat), namun pedalnya sering terasa keras saat diinjak. `Sesekali soft, tapi lebih sering keras,` katanya melalui email. Tips tentang rem yang pernah online astraworld.com sudah ia terapkan. Selain itu, master rem sudah ia ganti. Kanvas rem pun baru dan masih tebal. Tapi, ternyata masalah ini tetap belum terselesaikan. `Apa karena booster remnya?` Memang, kasus seputar rem mau tak mau akan melibatkan komponen yang bernama booster rem, one way valve, mungkin juga pada mesin. Termasuk masalah pedal rem keras. Diantara komponen-komponen tersebut, kemungkinan besar masalah pedal rem keras dipicu oleh kerusakan pada booster rem. Sebab, booster rem memang dikonstruksikan untuk membuat pedal rem ringan. Untuk mendeteksi rusak tidaknya booster rem, lakukanlah langkah-langkah berikut: Putar kunci kontak pada posisi OFF (mesin mati). Kocok (tekan-lepas) pedal rem secara berulang untuk mendapatkan posisi pedal rem tertinggi (kaki tetap menekan pedal rem). Hidupkan mesin. Pada saat mesin sudah hidup, pedal rem akan turun dengan sendirinya (posisi kaki tetap menekan pedal rem). Kemudian matikan mesin. Pada saat mesin mati, maka pedal rem harus tetap posisi pada terbawah, dan pedal akan naik apabila Anda melakukan pengocokan kembali. Bila hasil pengujian ternyata tidak sesuai dengan langkah-langkah di atas, ada kemungkinan sumber masalahnya adalah booster rem. Nah, bila terbukti bahwa booster rem bermasalah, untuk mengatasinya Anda harus membawa mobil Anda ke bengkel. Sebab, untuk menanganinya minimal booster rem harus diganti. Bahkan, mungkin juga harus dengan overhaul. Untuk dua hal ini, tentu saja sebaiknya jangan Anda lakukan sendiri. Lalu, bagaimana bila hasil pendeteksian Anda sesuai dengan langkah-langkah diatas dan tidak menunjukkan kerusakan di booster rem? Mungkin saja kerusakan sebenarnya terjadi di pemasangan one way valve, atau pada kevakuman.

KamPaS KopliNg BiAr pajang usiA

Kanvas kopling memang mempunyai masa pakai. Semakin intens kanvas bekerja, semakin cepat tipis permukaannya. Bila sudah tipis, komponen penting dalam sistem penggerak kendaraan ini memang seharusnya kita ganti segera. Rata-rata, tiap 4 tahun sekali. Namun, jangan salah sangka. Banyak pengendara yang harus mengganti kanvas kopling jauh lebih cepat dari yang seharusnya. Bukan semata-mata karena masalah kualitas. Tapi, karena kesalahan dalam gaya berkendara. Sebagai pengendara, kita bisa sedikit memperpanjang usia kanvas kopling bila memperlakukannya secara tepat. Beberapa waktu lalu, astraworld.com pernah menghimbau agar saat mengendarai mobil kita jangan sering-sering menginjak setengah kopling. Efeknya terhadap keausan memang sangat jelas. Injakan yang nanggung seperti ini menempatkan kanvas kopling pada tingkat gesekan yang sangat keras. Itu sebabnya permukaan kanvas akan lebih cepat terkikis. Kebiasaan ini masih sering dilakukan para pengendara. Terutama, di jalur padat dan saat menanjak. Mereka berargumentasi, dengan menginjak setengah kopling, maka mesin tidak akan mati. Ada benarnya, namun lebih banyak menimbulkan kerugian. Karena itulah, kami menempatkannya pada urutan pertama. Cara kedua yang harus kita perhatikan adalah saat melepas pedal kopling. Kanvas kopling akan jauh lebih awet apabila ketika melakukan perpindahan transmisi, kita tidak melepaskan pedal kopling secara menghentak. Lepaskan saja dengan perlahan-lahan. Dan yang ketiga, penggunaan gigi transmisi harus sesuai dengan kecepatan kendaraan. Jangan terbiasa menggunakan gigi tinggi bila kecepatan mobil rendah. Kebiasaan ini masih sering dilakukan pengendara. Misalnya, menggunakan gigi 4 pada saat kecepatan kendaraan hanya 20km/jam. Sebenarnya, semua himbauan ini terkait dengan posisi kanvas kopling. Sebagai bagian dari sistem penggerak kendaraan, kopling beserta kanvasnya menjadi komponen penghubung antara mesin dan penggerak roda. Ia bertugas meneruskan daya yang dihasilkan akibat putaran mesin ke penggerak roda. Sehingga penggerak roda mampu menggerakkan total beban kendaraan. Kanvas kopling akan lebih panjang usia bila ia betul-betul kita tempatkan semata-mata sebagai penghubung. Bukan sebagai penahan beban kendaraan. Caranya, ikutilah tiga kebiasaan di atas tersebut.

gigI mUndur SusAh

Ada beberapa solusi untuk mengatasi kesulitan meng-over transmisi manual ke posisi mundur. Pada edisi sebelumnya AstraWorld mengungkapkan satu cara, yaitu: lepas pedal kopling, kemudian injak kembali pedal kopling, baru masukkan gigi ke posisi mundur. Coba saja cara tersebut. Praktis, tuas transmisi langsung mudah masuk di posisi mundur. Mobil pun dapat digerakkan ke belakang. Beberapa pengendara sudah membuktikan keampuhan solusi dalam mengatasi masalah yang biasa muncul saat hendak parkir ini. Salah satu langkah lain untuk mengatasi masalah serupa adalah: masukkan dahulu ke gigi 1, baru kemudian geser transmisi ke posisi mundur. Hasilnya sama. Tuas transmisi akan mudah masuk ke posisi mundur. Alasan teknis di balik solusi ini hampir mirip dengan langkah pertama. Saat hendak mundur sangat mungkin kita mengalami masalah seperti di atas karena komponen gigi mundur disusun dengan konstruksi sejajar (sliding). Untuk bisa masuk, mata gigi pemutar dan alur gigi yang akan diputar harus berada pada posisi yang sangat pas. Sedikit saja meleset, tuas akan terasa keras. Seolah ada sesuatu yang mengganjal. Memang, tuas yang terasa keras itu berarti ada sesuatu yang mengganjal. Ganjalan itu akan hilang setelah tuas transmisi kita posisikan ke gigi 1 terlebih dahulu. Ini ada kaitannya dengan konstruksi gigi maju (1, 2, 3, 4 dan 5) yang menggunakan sistem syncromesh. Pada saat gigi di posisi 1, maka syncromesh menyamakan gigi pemutar dengan gigi yang akan diputar. Pergeseran pada konstruksi gigi maju tersebut dapat mengakibatkan pergeseran pula di konstruksi gigi mundur. Implikasi selanjutnya, kemungkinan besar akan terjadi kesesuaian antara mata gigi pemutar dan alur gigi yang akan diputar. Kesesuaian itulah yang kemudian memudahkan kita dalam menggeser tuas transmisi ke posisi mundur. Seandainya masih terasa keras juga, artinya pergeseran tersebut belum sampai pada titik yang pas. Ulangi lagi langkah serupa: masukkan ke gigi 1, baru kemudian geser tuas transmisi ke posisi mundur.
img1


ring pIstoN

Juli 28, 2009
Performa mesin adalah salah satu perhatian penting para pengendara. Paling enak, begitu gas diinjak dapur pacu mobil merespon dengan amat maksimal. Pengendara pasti mengeluh bila mesin terasa tak bertenaga. Bukan hanya karena mesin payah, tapi praktis gejala semacam ini juga menunjukkan konsumsi bahan bakar yang boros. Pada umumnya, salah satu yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya kebocoran kompresi mesin. Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga mesin yang maksimal. Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran. Kebocoran dapat menyebabkan kompresi mesin menurun sehingga output yang dihasilkan mesin pun kecil. Diantara beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kebocoran adalah kerusakan pada ring piston. Komponen yang terletak di dalam mesin ini dapat tergores (aus), atau kotor. Hubungan antara kondisi ring piston dan kebocoran mesin sangat kuat mengingat ring piston memegang peranan penting dalam menjaga kerapatan antara piston dan dinding silinder. Dengan kerapatan ini, ring piston akan mencegah terlalu banyaknya campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang oli. Ini perlu dicegah karena bila terlalu banyak masuk ke ruang oli, akan menyebabkan tekanan kompresi mesin menurun. Nah, bila merasakan tenaga mesin yang lemah disertai gejala-gejala seperti di atas, maka coba fokuskan perhatian ke masalah kompresi. Caranya: Lakukan tes tekanan kompresi. Ada alat khusus yang bisa digunakan yang bisa menunjukkan standar tekanan kompresi yang diijinkan oleh masing-masing kendaraan. Bila tekanan kompresi ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya adalah menemukan penyebab masalah kompresi. Hubungan antara kompresi dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara menambahkan oli ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini perlu dilakukan mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada ring piston. Bisa juga disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus; paking silinder head (gasket) tidak dapat merapatkan blok silinder dan silinder head. Apabila, kompresi naik setelah ditambahkan oli, maka penyebab utamanya hanya dua: dinding silinder dan ring piston. Bila sudah terbukti ring piston rusak, solusi satu-satunya adalah overhaul. Sebetulnya, masalah di atas dapat kita hindari. Yaitu, dengan melakukan perawatan rutin. Terutama, yang terkait dengan oli mesin dan sistem pendinginan mesin (air radiator). Oli harus diperiksa dan diganti secara rutin. Pergantian oli tergantung pada tipe yang digunakan. Bisa setiap 5.000 km, 10.000 km dst. Tergantung rekomendasi produsen oli. Kuantitas dan kualitas oli juga harus diperiksa. Harus diantara garis E ? F. Lebih save bila berada di posisi F. Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan sampai timbul korosi berlebihan yang dapat menghambat proses pendinginan mesin.


Kaca mAcet


Bagi pengendara yang kendaraannya sudah dilengkapi power window, periksalah kaca jendela pintu sebelah kanan. Tekan tombol power window. Kemungkinan besar, kaca jendelanya masih normal-normal saja. Sekali tekan, kaca turun atau naik dengan lancar. Tapi, coba lakukan hal yang sama pada kaca jendela bagian belakang sebelah kiri maupun kanan. Jangan-jangan, salah satu atau kedua kaca jendela pintu tersebut tidak dapat turun naik selancar kaca jendela kanan depan. Terasa agak tersendat-sendat. Bahkan macet sama sekali. Begitulah keluhan mengenai power window yang disampaikan para pengendara pada umumnya, yaitu: macet pada kaca jendela belakang. Kaca jendela sebelah depan kanan relatif lebih lancar karena memang sering dioperasikan. Pada umumnya kemacetan ini terjadi karena karat pada komponen-komponen power window. Biasanya karat-karat itu ada di logam-logam regulator. Karat itu juga seringkali ditemukan di gigi-gigi penggerak motor power window. Karat itu sendiri terbentuk karena air yang masuk lewat karet-karet (seal) pintu. Karena itu, untuk mencegah kasus seperti ini, ada beberapa hal sederhana yang harus kita lakukan: Ganti karet list kaca apabila karet tersebut sudah mengeras dan rusak. Seal yang tidak menutup secara sempurna inilah yang membuat air menerobos dan masuk sehingga membuat karat di logam-logam tersebut. Sering mengoperasikan power window. Baik pada kaca jendela pintu depan maupun belakang. Pengoperasian ini dapat meminimalisir proses korosi. Dengan dua hal ini, kemungkinan power window macet dapat kita hindari. Tapi, jika kemacetan ini sudah terjadi, solusinya juga mudah. Yaitu, tinggal membersihkan karat dan melumasi (memberi gemuk/grease) logam-logam tadi. Cuma, perlu diketahui bahwa untuk membongkar dan menyentuh motor power window sedikit agak rumit. Anda perlu membuka banyak baut yang terpasang pada pintu-pintu mobil. Hati-hati bila ingin melakukannya sendiri. Beberapa tips penanganan power window macet menyebutkan langkah-langkah yang tampak mudah. Mulai dari membongkar door trim, membuka tuas pemutar kaca, mencopot sakelar power window hingga membersihkan dan melumasi logam yang berkarat. Tapi, menurut hemat kami, sebaiknya serahkan penanganan power window macet ke para mekanik di bengkel saja. Sebab, bila Anda salah membuka, bukan tak mungkin ada bagian yang justru patah. Selain itu, berhubung kunci-kunci dan baut cukup banyak, kemungkinan salah pasang pun bisa saja terjadi.

Mesin SUsah hIduP

Pertanyaan seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha mengutak-atik mobil yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan dan kondisi terminal-terminal aki juga bagus. Motor starter pun tidak bermasalah. Bila semua komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa kabel-kabel pada sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini sudah mulai rapuh. Kabel yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat selanjutnya, aliran listrik ke motor starter terhambat. Otomatis, motor starter tidak bereaksi ketika kunci kontak dibolak-balik berkali-kali. Kerapuhan sangat mungkin terjadi mengingat kabel-kabel ini berada di ruang mesin yang sering panas. Karenanya, kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya terjadi pada kendaraan berusia 5 tahun ke atas. Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem starter. Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu, dengan menambahkan relay pada rangkaian sistem starter. Caranya: Siapkan kabel dan relay. Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay. Hubungkan Terminal 86 relay ke massa. Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki. Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter. Secara teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus listrik yang mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung menuju magnetic clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang dihasilkan oleh magnetic clutch semakin besar. Medan magnet yang besar itu yang memungkinkan motor starter bereaksi.

Tips Battery

Air battery sering berkurang
Apakah anda terlalu sering menambah jumlah air battery mobil anda..?
Itu berarti ada yang tidak beres dengan battery mobil anda.
Tanda-tandanya jumlah air battery mobil anda lebih cepat habis jika dibanding jumlah air battery mobil lain.
Dan ada beberapa penyebabnya :
Ada kebocoran pada body battery atau ada keretakan sehingga air akan merembes.
Muatan battery melebihi batas. Hal ini karena setting regulator tegangan kurang tepat sehingga muatan melampaui batas, dan jika ini terjadi maka air akan menjadi panas sehingga air akan menguap dan mengalir ke luar melalui bolt lock battery. Oleh karena itu air battery akan cepat berkurang. Disisi lain , lampu-lampu akan cepat mati dan kontak-kontak pemutus arus yang ada dalam distributor akan cepat menjadi kasar, apa bila hal ini terjadi, sebaiknya mobil anda ke bengkel untuk diperbaikan lebih lanjut.


tips perawatan ban


Ban Mobil
Ban adalah merupakan salah satu suku cadang dari kendaraan bermotor yang mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam menentukan keselamatan dalam berkendaraan.
Sehubungan dengan fungsinya pada kendaraan yang sangat penting tersebut, maka perlu cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.
Tujuan dari petunjuk keselamatan adalah memberikan pengetahuan mengenai cara memilih, menggunakan serta merawat yang tepat agar ban selalu dalam kondisi prima.
Petunjuk keselamatan ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut agar pemakai tidak salah dalam menentukan pemilihan ban yang sesuai dengan type kendaraan, kondisi operasi dan cara-cara perawatannya.
PEMELIHARAAN TEKANAN ANGIN.
Tekanan Angin adalah merupakan faktor yang sangat penting yang perlu diperhatikan, karena tekanan angin mempunyai peranan tingkat pertama dari segi keselamatan. Dengan memperhatikan masalah pemeliharaan tekanan angin, akan dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
MANFAAT KESELAMATAN
1. Pencegahan pecah ban secara tiba-tiba
Kondisi ban dengan tekanan angin yang kurang, menyebabkan defleksi dengan cepat dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan : pembangkitan panas pada ban dipercepat dan lebih tinggi mengakibatkan pemisahan pada lapisan ban, sehingga ban bisa pecah secara tiba-tiba.
2. Jarak pengereman yang lebih baik.
Dengan tekanan angin yang sesuai dengan beban, akan menghasilkan kontak area permukaan ban dengan jalan yang lebih luas sehingga daya cengkeram dan kemampuan pengereman menjadi lebih baik.
Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menghasilkan kontak area yang sempit, pengurangan daya cengkeram, sehingga akan mengurangi kemampuan pengereman.
3. Kestabilan mengemudi terutama pada kecepatan tinggi atau tikungan.
Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan membuat dinding samping pada ban menjadi kuat untuk menahan gaya pada saat kendaraan menikung atau berpindah lajur. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan dinding samping pada ban menjadi lemah, sehingga pada saat menikung atau berpindah lajur, kendaraan menjadi kurang stabil. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan ban lebih cepat rusak.
MANFAAT KEEKONOMISAN.
1. Umur Pemakaian Ban Yang lebih lama.
Tekanan angin kurang akan mengakibatkan keausan telapak ban terjadi lebih cepat pada bagian ujung telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya.
Tekanan angin lebih akan menyebabkan gesekan telapak ban dengan permukaan jalan hanya terjadi pada bagian tengah telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya.
Kontak Area permukaan ban pada tekanan angin kurang.
Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan menyebabkan telapak ban yang bergesek dengan permukaan jalan menjadi lebih merata pada semua bagian, sehingga memaximalkan umur pemakaian ban.
Kontak area permukaan ban pada tekanan angin standar
2. Daya Tahan Terhadap Kerusakan Yang Lebih Baik.
Tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menyebabkan kerusakan pada ban antara lain :
-retak pada alur telapak ban.
-retak pada dinding samping ban.
-lepas lapisan karena panas:
-telapak ban aus tidak merata
MANFAAT KENYAMANAN
1. Tekanan angin yang tidak sesuai, akan menyebabkan keausan tidak merata pada telapak ban, sehingga akan menimbulkan :
-Suara mendengung pada telapak ban.
-Getaran kendaraan yang berlebihan, karena telapak ban aus tidak merata.
ROTASI
Guna memperpanjang umur ban perlu diadakan rotasi ban dengan cara sebagai berikut :
PENGGUNAAN YANG TEPAT
A. TEKANAN ANGIN
Tekanan angin harus dikontrol dan disesuaikan dengan muatan. Tidak boleh kurang dari standard dan tidak boleh lebih tinggi dari standard. Karena dapat menimbulkan kerusakan- kerusakan dan memperpendek umur ban.
Kontak permukaan ban harus seluruhnya melekat pada permukaan jalan. Semakin luas kontak area telapak ban dengan permukaan jalan akan menyebabkan daya cengkeram terhadap permukaan jalan lebih sempurna sehingga dapat memperpanjang umur ban dan lebih aman dalam berkendaraan.
B. BEBAN
Kondisi beban/muatan berpengaruh terhadap umur ban. Apabila muatan melebihi dari yang direkomendasikan, maka akan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada ban. Oleh karena itu dianjurkan agar muatan tidak melebihi daya dukung dari pada ban, selain dapat mengakibatkan kerusakan kendaraan juga kurang aman dalam berkendaraan.
Dalam pen-distribusi-an muatan, dianjurkan agar semua exel kendaraan dapat menanggung beban muatan yang sama beratnya.
C. KECEPATAN
Kecepatan, beban dan tekanan angin saling berkaitan dalam menentukan umur ban dan keamanan berkendaraan. Dianjurkan agar ketiga faktor tersebut dilaksanakan secara wajar dan tidak berlebihan.
Batas kemampuan sebuah ban ditentukan oleh hasil perkalian antara beban dan kecepatan yang hasil/ nilainya tidak boleh melampaui dari pada nilai standard yang telah ditentukan oleh pabrik. Oleh karena itu agar nilai batas aman tidak terlampaui, maka kecepatan kendaraan harus dikurangi untuk mengimbangi peningkatan atau penambahan beban.
PEMERIKSAAN BAN
Pemeriksaan ban perlu dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Pemeriksaan pada waktu pasang.
2. Pemeriksaan berkala.
PEMERIKSAN PADA WAKTU PASANG
1. Tentang Ban Dalam
Ban Dalam harus diganti apabila :
-Sudah melipat.
-Sudah lunak karetnya.
-Sudah ada bagian yang tipis.
-Sudah banyak tambalannya.
2. Tentang Flap.
Flap yang harus diganti apabila :
-Sudah retak
-Sudah sobek.
-Sudah kaku.
3. Tentang Tutup Pentil.
Tutup Pentil harus selalu terpasang agar tekanan angin tetap stabil. dan menjaga agar kotoran/air tidak masuk ke dalam pentil untuk menjamin kelancaran kerja sistim pegas di dalam pentil sehingga klep dapat bekerja dengan sempurna.
4. Tentang pelek :
Yang harus diperhatikan tentang Pelek adalah :
-Pelek yang bengkok atau cacat harus diperbaiki.
-Apabila terdapat karat atau kotoran lainnya harus dibersihkan.
5. Tentang Ban Ganda
Yang harus diperhatikan tentang Ban Ganda adalah :
-Tinggi harus sama
-Tekanan Angin harus sama.
-Tidak boleh saling bersentuhan.
PEMERIKSAAN BERKALA
Yang perlu dilakukan pemeriksaan berkala adalah :
1. Pemeriksaan Tekanan Angin
- Sesuaikon tekanan angin dengan berat muatan, atau naikkan tekanan ke standard maximum.
- Periksa tekanan angin paling sedikit sekali dalam satu bulan.
- Pemeriksaan tekanan angin hanya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin.
- Untuk ban cadangan, tekanan angin harus di atas tekanan standard.
2. Pemeriksaan benda-benda asing.
- Buanglah benda-benda yang menempel pada alur ban, seperti batu kerikil, paku, besi dan sebagainya karena akan merusak alur ban.
3. Periksalah kerusakan luar dari ban.
- Gantilah ban apabila terdapat kerusakan sobek, retak dan sebagainya karena bisa pecah secara tiba-tiba.
Periksa tanda keausan pada ban.
- Bila ban telah aus sehingga dalamnya alur ban menjadi 1,6 mm atau kurang, tanda ini muncul dan memperingatkan agar ban sudah harus diganti. Ada enam tanda keselamatan pada ban Bridgestone yang terdapat pada sekeliling ban.
PEMILIHAN POLA TELAPAK BAN.
Jenis dan sifat pola telapak ban serta tujuan penggunaannya
1. Sifat pola telapak ban RIB adalah :
-Tahanan gesekan kecil.
-Mengurangi selip ke samping.
-Stabilitas pengendalian baik.
-Kenyamanan baik.
-Tidak berisik.
Alur semacam ini dibuat agar dapat mengalirkan air apabila berjalan pada permukaan basah sehingga dapat terhindar dari kemungkinan slip ke samping.
Dipakai untuk jalan raya dengan kecepatan tinggi
2. Sifat pola telapak LUG adalah :
-Daya tarik dan pengereman yang lebih baik.
-Daya cengkeram yang baik.
Alur melintang pada telapak ban dibuat untuk traksi agar ban dapat tetap bergerak pada permukaan jalan tanah/lumpur untuk menghindari slip.
Dipakai untuk jalan tanah yang lunak.
3.Sifat pola telapak RIB LUG
-Sifat gabungan dari pola telapak RIB dan LUG.
Tujuan pembuatan alur ini adalah untuk memperoleh manfaat kedua macam pola telapak, baik RIB maupun LUG. Dipakai untuk jalan berbatu, jalan tanah dan jalan aspal tidak rata.
4. BLOCK
-Traction dan Braking power baik sehingga performancenya baik.
-Pengendalian pada jalan tanah maupun jalan aspal, cukup baik.
Pola telapak BLOCK mempunyai sifat dan manfaat seperti pola telapak RIB LUG tersebut.
Dipakai untuk segala medan
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar